JAKARTA (Beritadigital)-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani kerja sama dengan pemerintah pusat terkait sistem penyediaan air minum terintegrasi. Salah satu upaya mencegah Jakarta tenggelam itu disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut menyampaikan pemerintah pusat mendukung upaya DKI Jakarta mengurangi penggunaan air tanah. Dengan kerja sama ini, Luhut berharap semakin banyak warga Jakarta yang beralih ke air minum perpipaan.
“Inisiatif ini sudah kami bahas sejak setahun yang lalu dimana tujuannya adalah untuk mengakhiri isu tenggelam nya Ibukota Jakarta, akibat penggunaan air tanah secara masif oleh masyarakat tanpa ada fungsi kontrol yang jelas selama ini,” kata Luhut dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, Senin (3/1).
Luhut mengatakan kerja sama antara pusat dan daerah kali ini meliputi rincian program, jangka waktu, serta skema pembiayaan yang tepat. Dia berharap kerja sama ini mampu menyelesaikan masalah klasik pasokan air minum perpipaan.
Dia juga berharap kerja sama DKI dengan pusat tersebut dapat menghadirkan sumber air yang terjangkau. Dengan demikian, warga memperoleh hak air bersih untuk minum yang terjangkau.
“Kita memiliki target tahun 2030 dimana seluruh masyarakat di DKI Jakarta yang tidak memiliki akses air minum perpipaan, harus segera menikmati hak mereka atas air minum yang bersih dan tersedia,” tuturnya.
DKI Bangun Sumur Resapan di 12 Ribu Titik
Kerja sama itu ditandatangani Anies sebagai perwakilan Pemprov DKI Jakarta. Adapun pemerintah pusat diwakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Sebelumnya, DKI Jakarta dihantui prediksi tenggelam. World Economic Forum menyebut Jakarta adalah kota yang paling berpotensi tenggelam di pesisir utara Jawa.
Permukaan tanah Ibu Kota menurun hingga 6,7 inci setiap tahun. Penurunan permukaan tanah disebabkan oleh pemompaan air tanah yang berlebihan. (cnn)