Mardani Ingatkan TNI, Tindakan Menegur Warga Sipil Diduga Langgar Hukum Domain Kepolisian

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Net

JAKARTA (Beritadigital)- Tindakan aparat TNI yang menyambangi Pondok Pesantren Tajul Awaliyyin milik Baharbin Smith tidak bisa ditolerir. Aparat yang berhak menegur seseorang yang diduga melakukan pelanggaran hukum bukanlah TNI melainkan aparat penegak hukum sipil yakni kepolisian.

Begitu yang dikatakan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL mengenai tindakan sejumlah aparat TNI yang menyambangi Bahar Smith beberapa waktu lalu, Senin (3/1).

“Silaturahim boleh. Tapi tindakan menegur apalagi membawa nama institusi TNI dalam domain ini mestinya tugas kepolisian,” ucap Mardani.

Dia menambahkan, dalam prosedur hukum yang berlaku, institusi Polri seharusnya yang memiliki wewenang untuk melakukan tindakan terhadap masyarakat yang diduga melakukan pelanggaran.

Oleh karena itu, Mardani meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menegaskan kepada anak buahnya agar kembali pada tupoksinya masing-masing agar profesional.

Begitu disampaikan Anggota DPR fraksi PKS, Mardani Ali Sera menanggapi insiden Habib Bahar Bin Smith yang didatangi Perwira Tinggi TNI dan diduga Danrem 061/Suryakencana beberapa waktu lalu.

“Panglima (Jenderal Andika Perkasa) bisa menegaskan ulang garis ini. TNI kita profesional dan beretika, jadi ini fokus utama,” kata Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (3/1).

Namun begitu, Ketua DPP PKS ini menuturkan bahwa apabila maksud dari anggota TNI yang mendatangi Bahar Bin Smith untuk silaturrahim, tidak masalah.

“Silaturrahim boleh, tapi tindakan menegur apalagi membawa nama institusi TNI dalam domain ini mestinya tugas kepolisian. Tegas garisnya pertahanan dengan keamanan, (Sedangkan) menjaga ketertiban domain kepolisian,” tuturnya.

Bahkan menurut Mardani, hak-hak sipil dan politik (Sipol) setiap warga negara sedianya diindahkan, bukan hanya oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tetapi seluruh prajurit TNI.

“Semua jajaran TNI mesti jaga khittah (garis perjuangan) dalam pertahanan,” tandasnya

“Tegas garisnya pertahanan dengan keamanan. Menjaga ketertiban domain Kepolisian. Panglima bisa menegaskan ulang garis ini. TNI kita profesional dan beretika jadi fokus utama,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *