BNPP dan Kemendagri Bangun Posko Terpadu Peduli Bencana Banjir untuk Warga Bekasi

Bekasi (Outsisers) – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersinergi membangun Posko Terpadu Peduli Bencana Banjir untuk membantu korban banjir di Komplek Villa Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Bencana banjir akibat meningkatnya frekuensi hujan di daerah Jabodetabek dan sekitarnya mengakibatkan banjir di beberapa titik termasuk di komplek Villa Jatirasa.

Saat ini Genangan air di komplek Villa Jatirasa memang sudah surut, namun lumpur masih tertinggal di rumah warga. Warga mulai membersihkan rumah mereka dari genangan lumpur dengan alat bantu yang dibagikan oleh posko yang ada.

Selain posko bantuan BNPP dan Kemendagri, ada juga posko bantuan yang didirikan oleh partai dan instansi lain.

Kepala BNPP yang juga Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sempat melihat dan berinteraksi langsung dengan warga Villa Jatirasa yang terkena banjir.

Tito bersama dengan rombongan serta Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, menerjang genangan lumpur untuk mendengar keluhan warga yang terkena musibah ini.

“Ya kalo kita melihat disini air sudah surut ya, tapi sisa-sisanya dampak dari banjir itu sangat masih kelihatan sekali. Artinya lumpur banyak di jalan, kemudian juga masih di dalam-dalam rumah, listrik belum juga (hidup) disini, kemudian yang paling utama sekring dalam-dalam rumah ya,” ujar Tito pada awak media, Jumat (3/1/2020).

Posko bantuan BNPP dan Kemendagri telah memberikan 227 pax bahan pokok dan uang sejumlah Rp.27 juta terhitung sampai Kamis malam (2/1/2020). Namun bantuan masih terus dikirimkan ke posko hingga hari ini. 

BNPP juga telah menyiapkan dokter dan sejumlah obat untuk melayani warga korban banjir yang membutuhkan bantuan.

“Tadi saya sudah tanya kalau untuk masalah makanan nggak masalah, Alhamdulillah posko-posko yang didirikan sudah banyak disini. Posko untuk membantu masyarakat khususnya logistik, selimut mungkin ya tapi yang perlu dibantu adalah masyarakat yang rumahnya terdapak, yang lumpurnya masih dalem perlu peralatan tertentu termasuk baik penyedot air maupun siram ya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Mendagri berharap upaya TNI untuk memodifikasi cuaca dapat berhasil dan menekan frekuensi hujan lebat di daerah Jabodetabek.

“Saya tadi melihat Bapak Panglima dan TNI dan Kasau sudah berusaha membuat modifikasi cuaca supaya awannya jatuh ke daerah yang lain. Saya kira itu akan sangat membantu karena kalau tidak kita bersihkan sekarang hujan lagi, banjir lagi, masuk lagi lumpurnya,” pungkas Tito.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *