Beredar Rekaman Wagubri Eddy Natar Marahi Edi Wardana BRK Syariah karena Dana Bantuan Mesjid Dipotong

PEKANBARU-Rekamana suara yang diduga suara Wakil Gubernur (Wagubri) Eddy Natar Nasution yang tengah memarahi Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah, Edi Wardana beredar di group Whattshap.

Kemarahan Eddy Natar ini karena BRK Syariah memotong bantuan mesjid yang akan disalurkan dirinya ke mesjid-mesjid yang ia kunjungi selama safari Ramadhan.

Padahal sebelumnya BRK Syariah sepakat bantuan untuk mesjid yang berasal dari dana CSR perusahaan jumlahnya sama antara gubernur dan wakil gubernur yakni Rp50 juta untuk mesjid yang berada diluar Kota Pekanbaru namun pada saat Eddy Natar melakukan safari Ramadhan di Kabupaten kampar dana bantuan mesjid yang disalurkan dipotong oleh BRK Syariah menjadi Rp25 juta.

“Untuk mesjid yang diluar Kota Pekanbaru 50 juta,” kata Edi Wardana menjelaskan ke Eddy Natar.

“Pertanyaannya kenapa pak gub (Gubernur Riau) waktu di Rohil ada yang Rp50 juta dan Rp25 juta, yang totalnya Rp75 juta, itu anggaran dari mana? tanya Eddy Natar dan dijawab Edi Wardana dari CSR BRK Syariah.

“Kenapa dia (gubernur) bisa Rp75 juta sementara saya disuruh Rp25 juta di Kampar itu ? Tanya Eddy Natar lagi.

“Ini sudah tidak benar jangan lakukan ketidakadilan ya, kamu katanya orang mesjid, untuk membantu orang mesjid juga kenapa otak kalian bisa seperti itu?

“Kamu katanya ketua mesjid, saya mau datang ke mesjid memberikan bantuan terus dipotong, dimana akal sehat kalian, apa hanya untuk sekedar pencitraan kepada masyarakat itu, beribadah jangan seperti itu tak ada gunanya gituloh, kalau tidak niat jangan dikasih rakyat itu, gak pengemis dia kok, saya yakin kalau ditanya mereka bukan pengemis kewajiban kita yang harus memperhatikan mereka ini dimain-mainkan seperti itu apa modelnya,” kata Eddy Natar dengan nada tinggi.

“Saya mohon maaf, kezoliman seperti saya pertaruhkan jabatan saya, gimana modelnya seperti itu, jangan main-main dengan saya ya!, saya tidak pernah mengusili orang, saya tidak pernah mengganggu orang, empat tahun saya disini tidak pernah mengusili dan mengganggu orang tapi kenapa kalian zolimi seperti ituloh, gak benar model seperti itu” ucap Eddy Natar.

“Kau sudah berapa lama di BRK sana? Sudah setahun,” jawab Edi Wardana.

“Saya akan pertanyakan saya akan kejar ini jangan main-main dengan saya,” kata Eddy mengingatkan.

“Ketidakadilan ini sudah terlalu parah, selama ini saya diam saja, kalau sampai dana untuk umat untuk masyarakat dipakai seperti itu ya mohon maaf saya bilang, bulan puasa lagi,” ujarnya.

“Kalau memang seperti itu, itu jahat sekali mohon maaf saya bilang, saya tak kawatir bilang itu, kalau perlu setiap saya ketemu orang di mesjid saya sampaikan, itu namanya zolim,” ketusnya.

Dikatakan mantan Danrem Wirabima 031 ini BRK itu sudah rapat hasil rapat menetapkan kesepakatan diluar kota Pekanbaru 12 kabupaten dan kota, bantuan untuk mesjid yang disalurkan oleh gubernur Rp50 dan wakil gubernur Rp50.

“Kenapa bisa gubernur memerintahkan kamu, ini kan gubernur memerintahkan kamu, betul ha? Melalui telepon atau ketemu? Dijawab Edi Wardana melalui telepon dan ketemu “Tapi diingatkan lagi Karo apa untuk menyampaikan ke bapak,” jelas Edi Wardana.

“Kenapa bukan beliau (gubernur) yang menyampaikan ke saya?, tanya Eddy Natar.

“Tak tahu juga pak harusnya Karo yang sampaikan ke bapak,” terang Edi Wardana.

“Ini hatinya hati apa ini ditetapkan Rp50 juta, saya punya dipotong Rp25 juta, dia (gubernur) disatu kabupaten Rp 50 juta dan Rp25 juta, pemimpin apa model kayak begitu? Mohon maaf saja kalau saya seperti ini kok tak bagus hatinya,” ujar Eddy Natar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *