Beralih Fokus pada Enerji Terbarukan, Jerman Cabut Tiga dari Enam Pembangkit Nuklir Terakhir

Pembangkit listrik tenaga nuklir, yang unit terakhirnya akan ditutup pada pergantian tahun /net

JAKARTA (BDC) – Beralih Fokus pada Enerji Terbarukan, Jerman Cabut Tiga dari Enam Pembangkit Nuklir Terakhir

Jerman menghentikan tiga dari enam pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang terakhir. Reaktor Brokdorf, Grohnde, dan Gundremmingen C, dijalankan oleh utilitas E.ON (EONGn.DE) dan RWE (RWEG.DE), akan ditutup pada Jumat (31/12) setelah tiga setengah dekade beroperasi.

Keputusan itu diambil karena ingin mengalihkan fokusnya pada enerji terbarukan. Keputusan itu juga datang menyusul kehancuran reaktor Fukushima Jepang pada 2011 ketika gempa bumi dan tsunami menghancurkan pembangkit listrik di pesisir pantai dalam

bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl,  25 tahun sebelumnya.

Tiga pembangkit listrik tenaga nuklir terakhir lainnya, Isar 2, Emsland dan Neckarwestheim II, juga akan dimatikan pada akhir tahun 2022.

Penghapusan energi yang dianggap bersih dan murah oleh beberapa orang, merupakan langkah yang tidak dapat diubah untuk ekonomi terbesar Eropa, menghadapi target iklim yang ambisius dan kenaikan harga listrik.

“Untuk industri energi di Jerman, penghentian nuklir adalah final,” kata Kerstin Andreae, kepala asosiasi industri energi BDEW.

Enam pembangkit listrik tenaga nuklir berkontribusi sekitar 12 persen dari produksi listrik di Jerman pada tahun 2021, menurut laporan  organisasi bisnis Jerman untuk industri energi dan air (BDEW).

Pangsa energi terbarukan hampir 41 persen, dengan pembangkit batubara di bawah 28 persen dan gas sekitar 15 persen.

Jerman bertujuan untuk membuat energi terbarukan memenuhi 80 persen permintaan listrik pada tahun 2030 melalui perluasan infrastruktur tenaga angin dan tenaga surya.

Pemerintah baru, yang berencana untuk meningkatkan upaya perlindungan iklim, mendukung penghentian tenaga nuklir dalam perjanjian koalisinya.

Menteri Ekonomi dan Perlindungan Iklim Robert Habeck pada hari Rabu mengatakan dia tidak melihat konsensus anti-nuklir melemah di Jerman. (rmol)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *