Anggota DPRD Riau saat meninjau Tol Permai
PEKANBARU (BDC)-Presiden Jokowi secara virtual meresmikan pengoperasian jalan tol Pekanbaru-Duri-Dumai (Permai) Jumat (25/9/20).
Jalan tol sepanjang 131 Km yang melintasi tiga wilayah yakni, Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis ini sudah dilaksanakan serangkaian prosedur seperti uji layak fungsi atau ULF yang merupakan tahap penentuan sebuah jalan tol apakah layak untuk dioperasikan atau tidak.
Tol Pekanbaru – Dumai terdiri dari enam seksi tol yaitu seksi 1 (Pekanbaru – Minas) sepanjang 9,5 KM , seksi 2 (Minas – Kandis Selatan) sepanjang 24,1 KM, seksi 3 (Kandis Selatan – Kandis Utara) sepanjang 16,9 KM, seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang 26,5 KM, seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang 29,45 KM dan seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang 25,05 KM.
Tol ini juga akan dilengkapi dengan 7 (tujuh) Gerbang Tol dan 5 (lima) pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area.
TIP akan terbagi menjadi 2 (dua) tipe yakni Tipe A yang terletak di KM 14,5, KM 45, dan KM 82, sedangkan Tipe B terletak di KM 64 dan KM 13 (arah Pekanbaru)
Mengenai tarif yang diterapkan, sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), tarif yang diusulkan PT Hutama Karya (Persero), badan usaha jalan tol (BUJT) sebesar Rp 900 per kilometer.
Perjalanan dari Pekanbaru menuju Dumai para pengguna jalan tol harus menyiapkan uang Rp117.891.00. Namun sejak diresmikan hingga sebulan kedepan gerbang tol ini masih geratis.
“Ya sesuai PPJT sekitar Rp 900 per kilometer,” ujar Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Bintang Perbowo.
Kendati demikian, penetapan tarif ini dilakukan setelah mempertimbangkan internal rate of return (IRR) dari Tol Permai ini.
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, penetapan tarif ini sesuai kesepakatan antara Hutama Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Keuangan.
