Rupanya Barang di Museum Holocaust Yahudi di Sulut Dikirim dari Yerusalem

Penampakan museum holocaust yahudi/Net

MINAHASA (Beritadigital) – Material berupa gambar dan tulisan yang dipamerkan di Museum Holocaust Yahudi di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) ternyata dikirim langsung dari Yerusalem. Kedepannya, museum itu bakal dipenuhi dengan barang-barang berkaitan dengan Holocaust.

“Museum yang sekarang kita mulai itu gambar dan tulisan. Materinya dari Museum Holocaust Yerusalem. Itu mereka yang kirim, nanti ke depan kita isi pelan-pelan dengan barang yang berhubungan dengan Holocaust,” kata pemimpin Synagogue Shaar HaShamayim, Rabbi Yaakov Baruch, saat diminta konfirmasi detikcom, Rabu (2/2/2022).

Museum Holocaust Yahudi ini diresmikan tanggal 27 Januari 2022. Yaakov menyatakan museum ini satu lokasi dengan Sinagoge yang telah dibangun sejak 2004 lalu.

“Jadi kami punya Sinagoge di situ. Kenapa museum di situ karena dibangun satu kompleks dengan Sinagoge. Tidak ada alasan khusus,” katanya.

“Karena kebetulan Sinagoge ada di situ. Donatur membeli dan menghibahkan ke kami, yang memberikan hibah keluarga dari Belanda,” ungkap dia.

Yaakov mengatakan museum tersebut bisa dikunjungi secara bebas, tapi harus izin terlebih dahulu. Alasannya, supaya pihak Sinagoge bisa tahu jika ada kunjungan.

“Museum itu akan diupayakan tetap free,” pungkasnya.

Dubes Umumkan Pembukaan Museum Holocaust Yahudi

Duta Besar Jerman untuk RI, Ina Lepel, mengumumkan pembukaan Museum Holocaust Yahudi pertama di Indonesia. Museum itu dibangun di Minahasa, Sulawesi Utara.

Hal itu disampaikan langsung oleh Lepel dalam unggahannya di akun Twitter resminya, @GermanAmbJaka. Dia menyampaikan museum itu dibuka hari ini bertepatan dengan Hari Peringatan Holokaus Internasional.

“Suatu kehormatan berada di Minahasa dan berbicara pada pembukaan Museum Holocaust pada #InternationalHolocaustRemembranceDay (27 Jan). Jerman akan selalu mendukung peringatan terhadap ‘pelajaran universal’ ini dan berdiri melawan rasisme, anti-Semitisme, dan segala bentuk intoleransi,” tulis Lepel, seperti dilihat, Kamis (27/1).

Majelis Umum PBB menetapkan 27 Januari sebagai hari peringatan internasional untuk menghormati para korban Holocaust, yang juga dikenal sebagai Hari Peringatan Holocaust Internasional. Pada 27 Januari 1945, pasukan Uni Soviet memukul mundur pasukan Jerman dan masuk ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia. Lebih satu juta orang dibunuh di kamp konsentrasi ini.

Kembali ke cuitan Lepel, dalam video yang diunggah, dia menyebut museum ini juga yang pertama di Asia Tenggara. Museum ini dibuka atas inisiatif komunitas Yahudi.

“Museum sejenis ini dibuka untuk pertama kalinya di Asia Tenggara atas inisiatif komunitas Yahudi di sini. Kita harus terus mengingat kejahatan luar biasa yang terjadi dalam holocaust. Jika tidak, kita berisiko mengulangnya lagi. Namun, jika kita ingat, kita bisa menjadi sangat waspada dan langsung bertindak apabila muncul tanda-tanda kebencian rasisme dan anti-semitisme,” tuturnya.

Museum Holocaust Yahudi Ditentang

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung sikap MUI dan berbagai ormas Islam dengan mengkritisi dibukanya Museum Holocaust dan pameran foto Holocaust di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Sebab, menurutnya, museum tersebut berpotensi menghadirkan keresahan dan kontraproduktif.

“Kami mendukung sikap Ketua MUI Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hubungan Internasional Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim, yang menuntut ditutupnya pameran foto dan Museum Holocaust di Tondano. Karena museum ini berpotensi menghadirkan keresahan dan kontraproduktif terhadap upaya pembelaan terhadap Palestina yang diperjuangkan oleh pemerintah serta rakyat Indonesia. Juga berpotensi memicu kegaduhan di tengah khalayak publik Indonesia, yang semestinya berkonsentrasi menghadapi gelombang varian Omicron,” ujar HNW melalui keterangannya, Senin (31/1/2022). (detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *