Disharmoni dengan PBNU, Posisi Cak Imin Ketum PKB Bisa Terancam

Ketum PKB Cak Imin/Net

JAKARTA (Beritadigital)- Indikasi disharmoni Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disinyalir akan mengancam posisi Cak Imin sebagai orang nomor satu di PKB.

Cak Imin tidak hadir dalam acara pengukuhan PBNU periode 2022-2027 yang dipimpin oleh Yahya Cholil Staquf. Padahal para Ketua Umum Partai Politik telah diundang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat, Ketua Umum PBNU Gus Yahya adalah keturunan dari elite PKB yang berjasa melahirkan partai. Yakni ayahandanya KH Cholil Bisri pendiri partai dan pamannya Mustofa Bisri (Gus Mus) salah satu deklarator PKB.

Selain itu, analisa Dedi selama ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selalu dikait-kaitkan sebagai sosok politisi yang dianggap paling layak menggeser Cak Imin dari Ketum PKB.

“Artinya, posisi Muhaimin di PKB bisa saja terancam, terlebih ketua PBNU hari ini adalah keluarga salah satu elite PKB yakni Menteri Agama yang potensial bersiap menggantikan Muhaimin,” demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/2).

Menyikapi kondisi politik itu, Dedi menyarankan kepada Cak Imin untuk meningkatkan kewaspadaan atas indikasi disharmoni antara PKB dan PBNU belakangan ini.

Selain itu, untuk menjaga kapal PKB yang ia pimpin, Wakil Ketua DPR RI itu harus benar-benar lebih giat melakukan konsolidasi.

Indikasi disharmoni Cak Imin dengan PBNU kepemimpinan Gus Yahya terus menjadi sorotan banyak kalangan. Sebab selama kepemimpinan Said Aqil Siroj, PKB nampak memiliki keeratan politik dengan PBNU.

Bahkan dalam momentum politik seperti Pemilu legislatif, pemilihan presiden dan Pilkada, sikap politik antara PKB dan PBNU selalu seiring.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *