Lima provinsi perbatasan ekspor pangan ke negara tetangga

JAKARTA-Ada lima provinsi di wilayah perbatasan Indonesia yang patut diacungi jempol. Berkat usaha kerasnya lima provinsi ini dapat mengekpor komoditas pangan ke negara tetangga.

Lima provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau (Kepri), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua. Dari Kalimantan Barat diketahui potensi komoditas pangan yang di ekspor adalah cabai, buncis, tomat, terung, kacang panjang, ketimun dan beras raja uncak. 

Lalu dari Kalimantan Utara diketahui komoditas pangan yang di ekspor adalah durian, jahe merah, sereh dapur, dan beras adan. Sementara Kepulauan Riau berpotensi mengekspor nanas, kelapa, cengkeh, dan sayuran segar. 

NTT memiliki potensi untuk mengekspor bawang merah, daging sapi, dan babi. Dan Papua memiliki komoditas unggulan untuk diekspor seperti, ubi jalar, kopi, kakao, buah merah, dan babi.

Namun keberhasilan ekspor tersebut juga tidak lepas dari peran pemerintahan Presiden Joko Widodo yang gencar membangun infrastruktur dari wilayah perbatasan seperti bunyi Nawacita nomor tiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Setelah terpilih kembali dalam Pilpres 2019, Presiden Jokowi dalam pidatonya mengatakan akan tetap meneruskan pembangunan infrastruktur yang selama ini dikerjakan.

“Pertama, pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan! Infrastruktur yang besar-besar sudah kita bangun. Ke depan, kita akan lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar tersebut, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat. Kita sambungkan dengan kawasan industri kecil, sambungkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus, sambungkan dengan kawasan pariwisata. Kita juga harus menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, mengaku dengan adanya infrastruktur yang telah dibangun di wilayah perbatasan kegiatan ekspor dapat berjalan lebih baik.

“Kita sudah ada ekspor. Insyaallah (dengan infrastruktur) sudah lebih baik. Kan memang tidak semua komoditas, apa yang mereka perlukan saja,” kata Agung seperti dikutip dari detikfinance.com, Selasa (16/7).

Diketahui dari kelima provinsi yang sudah dapat melakukan kegiatan ekspor tersebut tiga provinsi diantaranya telah memiliki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dibangun atas koordinasi dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tiga PLBN di Kalimantan Barat adalah Entikong, Badau, dan Aruk. Lalu tiga PLBN di NTT adalah Motaain, Motamassin, dan Wini serta satu PLBN di Papua adalah Skouw.

(Humas BNPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *