JAKARTA (Beritadigital)- Haris Pertama datang ke Bareskrim Polri. Dia mengaku hendak melaporkan Ferdinand Hutahaean soal cuitan ‘Allahmu lemah’.
“Kita tujuan kedatangan ke Bareskrim hari ini DPP KNPI ingin melaporkan Ferdinand Hutahaean karena Twitter dia, twit dia yang benar-benar meresahkan dan merusak persatuan serta membuat gaduh. Ferdinand tidak Pancasilais,” kata Ketua Umum DPP KNIP Haris Pertama kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).
Haris mengatakan cuitan Ferdinand meresahkan masyarakat. Dia menyebut Ferdinand merusak persatuan.
“Itu merusak persatuanlah, kita melihat bagaimana tweet Ferdinand yang terakhir ini sudah sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat Indonesia,” kata Haris.
“Ferdinand tidak Pancasilais, sekali lagi saya bilang,” imbuhnya.
Haris menjelaskan cuitan Ferdinand yang dilaporkan terkait membandingkan Allah. Dia menyebut pihaknya tidak mengarah pada masalah perbedaan agama, melainkan pelanggaran penistaan agama.
“Jadi kita tidak mau ke ranah masalah apa perbedaan agama tapi intinya bahwa, dia membanding-bandingkan, bahwa dia adalah yang kuat, punya dia yang kuat, punya orang yang lemah. Ini kan masalah yang nantinya bisa membuat masyarakat Indonesia bergejolak kembali di tingkatan bawah,” kata Haris.
“Ya dugaan masalah pelanggaran penistaan agama,” sambungnya.
Haris menyebut Ferdinand Hutahaean telah meminta maaf. Namun, alasan Ferdinand disebut Haris tidak masuk akal.
“Jadi permasalahan yang dilakukan oleh Ferdinand hari ini, ini alasan-alasan yang dia ungkapkan, itu alasan-alasan yang tidak masuk akal, dia berbicara pada diri dia sendiri dan lain-lain, ini kan nggak bagus gitu,” ucap Haris.
Haris mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak di antaranya pemuka agama hingga ahli bahasa. Hasil komunikasi itu, disebut Haris terbukti menunjukkan ada unsur penistaan agama.
“Bahwa kita pastikan bahwa kita tanya kepada para pemuka agama beberapa dan juga para ahli bahasa, sudah jelas unsur penistaan agama yang dilakukan oleh Ferdinand itu terbukti,” ujar Haris.
Dia juga mengaku membawa barang bukti berupa tangkapan layar cuitan Ferdinand di Twitter. Dia menyebut cuitan tersebut bertentangan dengan nilai Pancasila.
“Twitter itu di Twitter kan itu tulisan dia bukannya tulisan orang lain dan itu sudah disebar ke publik dan banyak publik hari ini merasakan Twitter dia tentang menyebut nama Allah itu Tuhan itu, itu udah nggak bagus gitu lho, dan itu bertentangan dengan Pancasila persatuan dan kesatuan itu saja,” jelas Haris.
Haris berharap Polri dapat menangani kasus ini dengan baik. Dia juga berharap Ferdinand Hutahaean dapat segera ditangkap.
“Jadi kita minta hari ini penegak hukum Kepolisian Republik Indonesia, saya yakin bisa menyelesaikan persoalan ini agar tidak selalu terjadi kegaduhan di masyarakat, dan Ferdinand harus segera ditangkap,” kata Haris.
“Kalau tidak, ya kita akan membuat gerakan bahwa untuk menangkap Ferdinand. Jadi tidak boleh ada yang melindungi karena sudah benar-benar membuat resah, dan membuat kegaduhan tidak Pancasila itu unsurnya, dan dia sudah menistakan agama,” sambungnya.
Sebelumnya, tagar TangkapFerdinand ramai di media sosial. Tagar itu muncul setelah cuitan pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean soal ‘Allahmu ternyata lemah’.
Dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3, dia sempat mencuit soal ‘Allahmu ternyata lemah’. Cuitan itu dibuat Selasa (4/1) kemarin. Namun cuitan itu kini sudah dihapus.
“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” bunyi cuitan Ferdinand.
Dimintai konfirmasi terpisah, Ferdinand memberikan penjelasan soal cuitannya itu. Dia mengaku cuitannya dialog imajiner.
“Jadi pertama cuitan saya itu tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Tapi dalam kondisi down kemarin, saya juga hampir pingsan. Saya tidak perlu bercerita masalah saya apa. Tapi itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bahwa ketika saya down, pikiran saya berkata kepada saya, ‘Hei, Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau, tapi hati saya berkata, oh tidak hey pikiran, Allahku kuat, tidak perlu dibela, saya harus kuatlah’. Kira-kira seperti itu intinya,” dalih Ferdinand. (detik)