Alfisnardo terpilih jadi Ketua PWI Bengkalis

Prosesi pelantikan ketua PWI Bengkalis, Senin (17/12/2018)

Bengkalis (Outsiders) – Hingga Pertengahan Desember 2018, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau tercatat telah memiliki anggota sebanyak 1.029 orang, 48 orang diantaranya berada di Kabupaten Bengkalis.

“Kami adalah organisasi wartawan paling tua dan paling besar di Indonesia.  Khusus di Bengkalis ada 48 wartawan dan seperti diungkapkan Ketua PWI Bengkalis, ia menganologikan jumlah anggota di Bengkalis itu ibarat lidi- lidi saja, namun setelah dikumpulkan menjadi satu kesatuan, maka terciptalah kekuatan yang hebat,” ujar Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang dalam sambutan tanpa naskah teks di acara pelantikan Pengurus PWI Kabupaten Bengkalis Masa Bakti 2018-2021 yang berlangsung di Balai Kerapatan Sri Mahkota, Komplek Rumah Dinas Bupati Bengkalis, Senin (17/12/2018).

Kata Zulmansyah lagi, Sehebat apapun wartawan ini, kalau tidak bergabung di organisasi tentu tidak akan kuat. “Nah karena itu, saya sampaikan juga kepada pengurus PWI Kabupaten Bengkalis yang baru dilantik, yang pertama kompaklah, bersatulah,” ungkapnya berpesan.

Memang kemarin, beber Zulmansyah, ada kompetisi  seru sewaktu pemilihan Ketua PWI Bengkalis. Dimana-mana pemilihan Ketua PWI kabupaten/kota di Riau ini berakhir dengan musyawarah/mufakat dan aklamasi namun di Bengkalis ini sengit. Hampir saja pengurus PWI Provinsi menggunakan hak pilihnya. Karena dua kali putaran draw. Jadi akhirnya setelah loby-loby oleh tim pengurus PWI Provinsi akhirnya disepakati Bung Alfisnardo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Kabupaten Bengkalis masa bakti 2018-2021.

“Jadi pesan saya yang pertama untuk pengurus PWI yang baru dilantik, kompaklah, bersatulah. Jangan lagi ada gesekkan-gesekkan. Karena tantangan kita kedepan bukan hanya internal, tapi eksternal juga semakin berat,” katanya.

Pesan yang kedua, kata Zulmansyah, kepada pengurus ingatlah dan amalkanlah amanat undang-undang pers dan juga kode etik jurnalistik.

“Kalau kita patuh dengan undang-undang pers dan kode etik jurnalistik. Dan kalau dalam agama saya, Islam, muslim, kata Rasul “Saya tinggalkan dua perkara, kalau kalian berpegang teguh kepada dua perkara itu, maka kalian selamat dunia akhirat”. Apa itu? Al Quran dan Sunnah Rasul,” pesan Zulmansyah lagi.

Menurut Zulmansyah, profesi wartawan juga begitu. Ada dua perkara. Kalau berpegang teguh kepada keduanya, maka selamat dunia akhirat. Dua perkara itu adalah undang-undang pers dan kode etik jurnalistik.

“Selagi kita patuh pada undang-undang pers dan kode etik jurnalistik, maka kita akan selamat bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat,” ujar Zulmansyah.

Pesan yang ketiga dan terakhir; lanjut Zulmansyah, jaga silaturahmi terutama dengan eksternal, mitra-mitra kita.

“Tadi saya senang mendengar sambutan dari Ketua PWI Bengkalis, ternyata Pemda Bengkalis memberikan support kepada PWI Bengkalis. Bahkan tahun 2019, UKW diakomodir, gedung baru pula. Sebegitu baiknya pemerintah daerah, tentu kita harus menjaga silaturahmi. Menjaga silaturahmi ini berarti kita menghambakan kepada pemerintah daerah. Tapi sebagai kawan, kita juga boleh mengingatkan. Mengingatkan itu dalam bentuk kritikan misalnya. Tentu dalam koridor yang santun. Tentu dalam koridor kode etik jurnalistik juga,” ujar Zulmansyah.

Jadi kalau berkawan itu, sambung Zulmansyah, mengingatkan juga suatu hal yang wajar kepada mitra-mitra. Kalau pemerintah kabupaten Bengkalis berjalan dengan lurus, dukung, dukung penuh pemerintahan kabupaten bengkalis.

“Tapi kalau ada misalnya yang kita rasa menyimpang, tentu kita ingatkan. Sebagai teman kita waiib mengingatkan. Nah tiga pesan itu yang paling penting saya sampaikan pada kesempatan ini,” ujar Zulmansyah.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *