Indonesia Peluang Jadi Destinasi Wisata Mancing Dunia

Jakarta (Outsiders)- Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (Archipelagic State), diarahkan menjadi destinasi wisata mancing terbaik sedunia.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dwisuryo Indroyono Soesilo menyatakan sebagai upaya untuk mewujudkan potensi tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Indonesia Fishing Tournament/Festival 2018 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin.(3/12/2018)

“Sebagai ajang pertama dalam event Indonesian Fishing Tournament atau Festival (IFTF) 2018 akan dilaksanakan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dalam waktu dekat ini,” katanya.

Ia mengatakan panitia telah menetapkan zona pemancingan di Banggai itu pada latitude 1 33.302 s dan longitude 122 38.512 e. “Zona yang sudah kita petakan ini untuk memberikan kepastian bagi wisatawan dan pemangku kepentingan lainnya sebagai zona memancing serta akan dipromosikan sebagai destinasi wisata memancing, katanya.

Indroyono Soesilo berharap IFTF 2018 akan menjadi genderang awal bahwa Kemenpar dan instansi terkait lain mulai mengembangkan wisata mancing sebagai salah satu kegiatan yang dapat memberikan nilai ekonomi serta pemasukan devisa dari kegiatan pariwisata. Saat ini pemerinah juga mulai memetakan destinasi-destinasi yang belum termanfaatkan oleh kegiatan wisata bahari lain seperti diving, kayaking, snorkling, surfing atau pemanfaatan perikanan lain sebagai destinasi mancing nasional.

“Untuk mendukung dalam mewujudkan Indonesia sebagai desinasi wisata mancing kelas dunia, saat ini Kemenpar bersama KKP sedang melakukan finalisasi draf Pedoman Wisata Memancing atau Recreational Fishing, kata Indroyono Soesilo.

Kegiatan wisata memancing, sebagaimana diamanatkan Undang-undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 adalah salah satu produk wisata bahari. Namun, dalam perkembangannya wisata memancing tertinggal dengan wisata menyelam (diving). Wisata diving telah dipetakan destinasinya di seluruh Tanah Air dan sejumlah “spot diving” telah ditetapkan sebagai kelas dunia. Wisata diving juga telah gencar dipasarkan dan dipromosikan ke mancanegara.

Seperti diketahui, Indonesia tahun 2017 menggelar turnamen mancing internasional yaitu Widi Internasional Fishing Tournament (WIFT) 2017 yang berlangsung di Pulau Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Turnamen WIFT 2017 yang berlangsung pada Oktober 2017 ini mengikuti standar internasional yang ditetapkan oleh Internasional Game Fish Association (IGFA) dan The Billfish Foundation (TBF).

Turnament WIFT 2017 yang memperebutkan Piala Presiden ini diikuti sekitar 1.500 peserta, 175 di antaranya dari mancanegara antara lain Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Amerika dan Eropa.

Turnamen hasil kolaborasi Kemenpar, KKP, Pemprov Maluku Utara dan para komunitas pemancing Indonesia itu berhasil mengangkat Pulau Widi sebagai destinasi mancing kelas dunia. Pulau Widi dikenal sebagai sarang ikan tuna gigi anjing yang paling banyak diburu para penghobi atau maniak mancing dari seluruh dunia.

Sumber : INDUSTRY

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *