Nelayan Natuna tunjukkan kepedulian terhadap ekosistem laut

Batam (Outsiders) – Sejumlah nelayan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau menolak penggunaan jaring untuk menangkap ikan demi menjaga kelestarian ekosistem laut, dan memilih tetap memancing, meskipun hasilnya relatif lebih sedikit.

“Kalau kami pakai jaring, ke depan tidak akan ada ikan lagi. Anak cucu kami mau makan apa? Kalau mau, kami bisa pakai jaring, tapi kami tidak mau,” kata nelayan Natuna, Zurmanto, saat menerima bantuan pangan dari ACT di Natuna, sebagaimana keterangan dilansir di antaranews.com, Jumat (17/01/2020).

Menurut dia, nelayan Natuna berupaya menjaga kelestarian laut, karenanya, jangankan pukat yang bisa merusak terumbu karang, menggunakan jaring saja tidak mau.

Nelayan Natuna memilih hanya mengambil ikan yang berukuran besar, dan membiarkan ikan kecil tetap di laut hingga besar.

Zurmanto yang ditemui di Pelabuhan Teluk Baruk, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, mengatakan, nelayan Natuna pernah menerima bantuan jaring, namun tidak pernah digunakan.

“Ada bantuan jaring, kami enggak pakai jaring tu. Kami simpan di rumah sampai buruk. Kompak nelayan sini,” ujarnya.

Nelayan Natuna lainnya, Hamdani, mengatakan para pencari ikan di Desa Sepempang terus mempertahankan tradisi pancing.

Bahkan, kata dia, ketika harus melaut hingga 100 mil pun tetap menggunakan pancing.

Karenanya, nelayan tradisional Natuna tidak leluasa mencari ikan bila bertemu nelayan asing.

“Kalau dia (nelayan asing) datang, kita tidak bisa mendekat. Pancing dan jangkar kita bisa tersangkut ke pukat dia. Sebab itu kita mundur, lebih banyak (mendapat ikan) dia (asing) daripada kita,” kata Hamdani.

Ketua Rukun Nelayan Desa Sepempang, Hendri berharap nelayan Natuna terus mendapatkan pembinaan dan pemberdayaan agar bisa meningkatkan taraf hidupnya.

“Berdayakan dulu nelayan-nelayan Natuna dengan kapal yang lebih besar dan alat tangkap modern, sehingga nelayan Natuna mampu bersaing,” kata dia.

Sementara itu, ACT menyalurkan 1.000 paket pangan untuk masyarakat Natuna yang mayoritas nelayan dalam sikap Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *