JAKARTA (Beritadigital)- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi percaya diri dalam waktu 3-4 hari ke depan harga minyak goreng di pasar akan turun mengikuti harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkannya beberapa waktu lalu.
Kepercayaan diri itu ia ungkapkan setelah minyak goreng Rp14 ribu per liter untuk kemasan premium, Rp13.500 untuk kemasan sederhana dan Rp11.500 untuk curah mengucur ke pasar mulai Kamis (3/2) ini.
“Jadi hari ini mulai jalan. Sekarang mereka (pedagang) mulai blending minyak goreng yang harga dibeli awalnya mahal dicampur dengan harga yang murah. Ada memang yang jual Rp14 ribu. Tapi dalam 3-4 hari ke depan akan mengikuti HET,” katanya di Jakarta, Kamis (3/2).
Ia yakin ketika penurunan harga terjadi kekosongan stok minyak yang selama ini terjadi di ritel akan teratasi
“Kemarin Rp18 ribu-Rp19 ribu, sekarang dalam proses blending mencampur dengan harga turun jadi Rp14 ribu dan 2-3 hari ke depan harganya akan jadi Rp11.500 dalam beberapa hari ke depan. Ketika pasar curah sudah ada, tekanan beli di retail modern itu akan berkurang dan supply akan normal,” katanya.
Sebagai informasi pemerintah sudah mengeluarkan beberapa jurus untuk menurunkan harga minyak goreng. Salah satunya, menerapkan kebijakan minyak goreng Rp14 ribu di ritel modern sejak Rabu (19/1) lalu dan di pasar tradisional mulai pekan lalu.
Namun, hingga saat ini kebijakan belum banyak membantu masyarakat. Pasalnya, meski harga Rp14 ribu per liter sudah berlaku, stok minyak di minimarket banyak yang kosong.
Begitu juga dengan di pasar tradisional. Sampai sekarang banyak pedagang yang mengaku belum mendapatkan gelontoran pasokan minyak goreng Rp14 ribu yang dijanjikan pemerintah.