Waduh 361 Spesies Hewan Indonesia Terancam Punah

JAKARTA (Beritadigital) – Spesies hewan yang masuk dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) terus meningkat. Berdasarkan data persebaran tiap negara terbaru, 361 spesies hewan asal Indonesia terancam punah.

Daftar Merah IUCN adalah indikator penting kesehatan keanekaragaman hayati dunia. Indeks daftar tersebut menunjukkan tren risiko kepunahan spesies secara keseluruhan. Dilihat dari laman IUCN, Jumat (28/1/2022), ada lebih dari 142.500 spesies di Daftar Merah IUCN, dengan lebih dari 40.000 spesies terancam punah.

Jumlah tersebut termasuk di antaranya 41 persen amfibi, 37 persen hiu dan pari, 34 persen tumbuhan runjung, 33 persen karang pembentuk terumbu, 26 persen mamalia dan 13 persen burung.

Dilihat dari data setiap negara, total spesies hewan Indonesia yang terancam yakni 1.225 spesies. Dari jumlah tersebut, 192 di antaranya sangat terancam punah, 361 terancam punah, dan 672 rentan. Sementara itu, 3 spesies sudah dinyatakan punah.

Salah satu satwa endemik Indonesia yang terancam punah adalah orang utan Sumatra. Akibat ancaman kepunahan tersebut, orang utan menjadi hewan langka. Hewan ini dapat dijumpai di hutan hujan Kalimantan dan Sumatra.

Orang utan dikenal sebagai hewan yang sangat cerdas. Mereka memiliki kemampuan menggunakan alat, memahami orang lain, dan belajar bahasa isyarat.

Orang utan mulai kehilangan habitatnya akibat deforestasi, terutama disebabkan pembukaan hutan untuk keperluan industri maupun perkebunan kelapa sawit. Hewan ini diperkirakan akan punah dalam 10 tahun ke depan, dilansir dari Discover Magazine.

IUCN juga memberikan data kondisi spesies yang hampir terancam hingga spesies dengan risiko kepunahan rendah. Totalnya ada 10.008 spesies Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Sebanyak 6.608 di antaranya memiliki risiko kepunahan lebih rendah.

Meski banyak spesies yang mengalami peningkatan dalam Daftar Merah IUCN, namun peningkatan juga terjadi pada sejumlah spesies karena upaya konservasi yang telah dilakukan. (detik)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *