JAKARTA (Beritadigital) -Bentrokan di Sorong, Papua Barat memakan belasan korban jiwa. Bentrokan terjadi antara kelompok pemuda Pelauw dan Key.
Diketahui bentrokan terjadi pada dini hari tadi. Selain belasan korban tewas, terdapat dua mobil dan satu tempat karaoke yang dibakar massa yang terlibat bentrokan.
Bentrokan yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat ini dipicu oleh salah satu korban berinisial KR (20). Diketahui KR terlambat datang rapat di lokasi kejadian lalu KR dianiaya.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan kericuhan ini bermula saat KR, yang merupakan kelompok pemuda Kei, dihadang sejumlah pemuda Pelauw di Jalan Sungai Maruni, Kelurahan Sawagumu, Distrik Sorong Utara, Senin (24/1) sekitar pukul 23.00 WIT.
“Salah satu masyarakat terlambat datang (rapat) dan tiba-tiba dihadang masyarakat suku Ambon dan memukul KR sehingga terjadi perkelahian,” kata Kombes Adam kepada detikcom, Selasa (25/1/2022).
KR sudah berusaha melarikan diri setelah dianiaya. Namun dia kembali dilukai dengan parang dan tombak. Sejumlah rekan KR yang mengetahui kejadian ini segera melapor kepada rekan-rekannya yang lain di sekretariatnya.
KR sempat dilarikan ke Rumah Sakit Solube Solu untuk mendapat pertolongan. Namun, KR dinyatakan meninggal setelah dibawa ke RS.
“Namun pada saat di RS Solube Solu, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia,” lanjutnya.
Kelompok pemuda Kei yang marah atas kematian KR segera melakukan pembalasan, namun kelompok pemuda Pelauw mengamankan diri ke arah Jalan Gunung Jufri. Alhasil, kelompok pemuda Kei diduga membakar satu tempat karaoke.
“Massa Kei melakukan pembakaran terhadap tempat hiburan malam DoubelO dan membakar satu unit mobil,” kata Adam.
Aparat keamanan awalnya menduga korban meninggal cuma 1 orang, yaitu KR. Belakangan diketahui terdapat 17 korban tewas yang berada di tempat karaoke yang bernama DoubleO tersebut. Hal ini berarti total korban jiwa yang disebabkan oleh bentrokan tersebut ada 18 orang.
17 korban ini diketahui adalah sejumlah pengunjung DoubleO yang terjebak saat bentrokan terjadi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) diterjunkan untuk mengidentifikasi 18 jenazah yang hangus terbakar di tempat karaoke DoubleO.
“Korban kan hangus, tidak bisa diidentifikasi. Jadi kita coba mengidentifikasi korbannya untuk diserahkan kepada keluarga,” sambungnya.
Sebelumnya, polisi menyebut total korban tewas karena bentrokan di Sorong ada 19 orang. Namun saat ini polisi sudah meralat jumlah korban tewas tersebut.
“Korban (tewas) update berubah, 17 yang terbakar di THM DoubleO. Satu meninggal akibat penganiayaan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).
Saat ini, pihak kepolisian telah meredam bentrokan. Polisi juga berkoordinasi dengan tokoh agama hingga tokoh adat setempat guna mencegah kejadian serupa.
“Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk mencegah aksi balasan atau aksi lainnya,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).
Selain itu, Dedi mengatakan para pelaku yang terlibat sedang diselidiki lebih lanjut. Aparat kepolisian Sorong sudah mempertemukan dua kelompok yang diketahui terlibat bentrokan tersebut.
“Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antarkelompok,” tuturnya.
“Penyelidikan melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memproses tuntas kasus kejadian ini. Lalu jajaran juga menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP),” imbuh Dedi. (detik)