Waduh, Mayat Bocah Selama 2,5 Bulan Disimpan di Rumah!

Jasad bocah yang 2,5 bulan tidak dikubur/Net

PEMALANG (Beritadigital) – Warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dihebohkan dengan adanya jasad bocah yang diawetkan. Jasad bocah perempuan, SAR (14), pelajar SMP kelas 1 ini sudah meninggal lebih dari dua bulan yang lalu dan disimpan di dalam rumah.

Peristiwa ini terjadi di Dukuh Sukatapa RT 020/RW 003 Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang. Kabar tentang keberadaan mayat yang disimpan di rumah itu diketahui warga dan Muspika Moga pada Minggu (9/1) sore.

“Ya kami kemarin hari Minggu telah menerima laporan dari kepala Desa Plakaran tentang adanya penyimpanan jenazah yang disimpan pihak keluarga di rumah. Karena tidak ada yang berani ke rumah tersebut, kami Muspika ke rumah didampingi RT dan tokoh agama setempat untuk memastikan adanya peristiwa tersebut,” kata Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto, saat ditemui di kantornya, Pemalang, Selasa (11/01/2022).

Dibyo menyebut Muspika bersama aparat setempat serta petugas puskesmas langsung mendatangi rumah yang dimaksud. Pihaknya pun membenarkan pelajar SMP itu sudah meninggal beberapa bulan lalu.

“Kita langsung melakukan pengecekan melibatkan tim medis juga, dan memang benar ada warga yang meninggal yang masih disimpan di salah satu kamar rumah. Informasi dari medis memastikan korban telah meninggal dunia sejak beberapa bulan lalu,” ucapnya.

Negosiasi dengan pihak keluarga untuk menguburkan jenazah SAR pun sempat alot. Salah seorang tokoh agama yang terlibat negosiasi, Ustaz Zaenuri, mengaku menerangkan kepada keluarga tentang aturan agama Islam tentang penguburan jenazah.

“Cukup lama negosiasi dan menyadarkan pada pihak keluarga. Ya sekitar 15 menitan. Saya jelaskan perlakuan sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukanya,” kata Ustaz Zaenuri yang juga warga setempat ini.

Akhirnya setelah menemukan kesepakatan, jasad SAR dikebumikan pada Minggu (9/1) malam. Jenazah gadis SMP itu akhirnya dimakamkan di permakaman di samping rumah korban.

“Ya ada sebuah keluarga yang menyimpan jasad anaknya yang meninggal, dan keluarga ini menganut aliran tertentu yang meyakini anaknya tersebut belum meninggal,” kata Umroni, pada detikcom, saat ditemui di Mapolsek Moga, sore ini.

“Dari rekam medis, anak yang bersangkutan mengalami sakit TB Paru, sejak enam bulan lalu. Menurut medis, anaknya telah meninggal sejak dua setengah bulan lebih,” sambungnya.

Umroni menyebut pihaknya kini melakukan pembinaan kepada warga yang diduga menganut aliran tertentu.

“Ya ini PR (pekerjaan rumah) kita untuk kita bina dan kita pantau terus, akan kita libatkan juga MUI nantinya,” katanya. (detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *