Lakukan Pengobatan Keliling, RCI Temukan Korban Tsunami Terlantar

Tim Medis RCI tengah melakukan pengobatan keliling terhadap korban gem di Sigi, Sulawesi Tengah.

Sigi (Outsiders) –  Memasuki hari ke-8 berada di Palu dan sekitarnya, tim relawan Riau Care Indonesia memfokuskan aksi dengan melakukan pengobatan dan pemeriksaan gratis terhadap para korban gempa dan tsunami baik yang berada di posko-posko pengungsian maupun langsung ke rumah-rumah.

Hal ini dilakukan mengingat ketika tim menyalurkan bantuan banyak didapat informasi tentang korban-korban yang menderita sakit yang belum tertangani oleh tenaga medis.

Pada hari Selasa (09/10) kemarin, tim relawan RCI berkeliling di sekitar Kota Palu, diantaranya ke lokasi pengungsian di Stadion Gawalise, Kota Palu.
Pada titik ini ditemukan sebanyak 22 KK yang mengungsi disana, hampir sebagian besar menderita sakit. Kondisi tempat pengungsian sangat tidak layak. Mereka hanya tidur di emperan stadion, tanpa ada terpal dan tenda, begitu juga fasilitas MCK yang memprihatinkan.
Disini tim RCI memberikan bantuan terpal, melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan serta pendataan untuk selanjutnya akan diberikan penanganan lebih lanjut.

Para pengungsi yang berada disini merupakan warga Perumnas Balaroa, yang tempat tinggal mereka masuk ke dalam tanah dan tertimbun lagi ketika terjadi gempa lalu.

Selain melakukan pengobatan keliling, tim relawan RCI juga memberikan trauma healing sederhana terhadap anak-anak dan memberikan hadiah makanan-makanan kecil bagi mereka agar bisa melupakan trauma dan ketakutan mereka karena bencana lalu.

Selanjutnya pada hari Rabu (10/10) kemarin, melanjutkan pengobatan gratis ke Kabupaten Sigi. Ada sekitar empat titik dilakukan pengobatan dan semuanya berada di Desa Sidondo 1, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Disini para korban gempa juga banyak ditemukan menderita sakit, terutama luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan, hipertensi dan alergi pernafasan.

Ditemukan Korban 10 Jam Berjuang di Tengah Tsunami

Ketika sedang melakukan pengobatan di salah satu posko pengungsian yang berada di rumah Kepala Desa Sidondo 1, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, relawan RCI juga mendapatkan laporan bahwa ada seorang warga korban tsunami yang sedang kritis di salah satu rumah warga.
Ketua RCI, Ian Tanjung bersama dr Mujaddid Abdi langsung mendatangi lokasi rumah yang terletak di Lorong Lapangan desa yang sama.
Saat ditemui, warga yang bernama Fitriani Syam (45 tahun) tetlihat hanya tergeletak di teras salah satu rumah warga. Dia sama sekali tidak bisa menggerakkan badan, karena akan terasa sangat sakit.

Dati hasil pemeriksaan dr Mujaddid Abdi, diketahui banyak terdapat luka di sekujur tubuhnya dan diduga mengalami trauma tulang belakang, sehingga harus ceoat ditangani secara intensif di rumah sakit.

“Ini harus cepat dibawa ke Rumah Sakit, harua dirontgen untuk mengetahui kondisi dalam tubuh pasien,” ujar dokter yang biasa dipanggil dr Acid ini.
“Kita tidak bisa menduga-duga apa yang diderita ibu ini, harus dibawa ke Rumah Sakit,” sambung dokter yang biasa bertugas di RS Amelia, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau ini.

Ketua Riau Care Indonesia (RCI), segera bergerak cepat untuk menghubungi beberapa Rumah Sakit dan Posko Induk As-Sunnah untuk pengadaan mobil ambulance.

Bekerjasama dengan Posko Induk As-Sunnah akhirnya tim RCI berhasil melakukan evakuasi terhadap Fitriani Syam, tepatnya jam 20.00 wita ke Kapal Republik Indonesia (KRI) Suharso yang merupakan Rumah Sakit berjalan milik Angkatan Laut Indonesia.

Penanggulangan Menyeluruh Pasca Tanggap Darurat

Menjelang habisnya masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah pada hari ini, Kamis (11/10), Riau Care Indonesia (RCI) sudah menyiapkan langkah-langkah selanjutnya dalam penanganan korban bencana di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
Dihubungi melalui telepon selular, Ketua RCI, Ian Tanjung mengatakan langkah-langkah yang akan dilakukan ini merupakan penanganan secara menyeluruh, baik menyangkut kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan makanan, pendidikan anak-anak dan membangkitkan kembali ekonomi mereka pasca gempa serta kebutuhan spritual para korban.

“InsyaAllah kami akan mencoba menerapkan apa yang telah kita lakukan ketika menangani korban gempa di Lombok lalu,” ujar Ian Tanjung.
Keberhasilan penanganan bencana di Lombok yang dilakukan oleh Posko Bersama As-Sunnah, dimana RCI bagian dari itu, tidak lepas dari pekerjaan yang terukur, mulai dari pemetaan, perencanaan dan langkah-langkah yang komprehensif lainnya, serta tidak lepas juga dari banyaknya dukungan dari masyarakat di seluruh Indonesia yang memberikan infak dan sedeqah melalui lembaga-lembaga yang tergabung dalam Posko Induk As-Sunnah.

“Kami sangat berterima kasih sekali kepada semua pihak yang telah memberikan infaknya melalui Riau Care Indonesia, baik ketika peristiwa Lombok maupun peristiwa Palu ini. Infak serta sumbangan dari masyarakat Riau ini sangat membantu saudara-saudara kita untuk bisa bangkit lagi,” terangnya.

Ian Tanjung juga meminta kepada masyarakat Riau khususnya dan masyarakat Indonesia untuk terus menyalurkan infak maupun sumbangan untuk Lombok dan Palu, karena penanganan pasca masa tanggap darurat ini.lebih membutuhkan banyak biaya.

Dan untuk masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan melalui Riau Care Indonesia bisa melalui Rekening BNI Syariah Nomor: 8888 66 44 30 atas nama: Riau Care Indonesia dan Rekening BSM Nomor: 766 777 222 7 atas nama: Riau Care Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *