Sawahlunto Festival Musik Etnis Internasioal

Salah satu grup musik manca negara yang turut serta dalam SIMFes sebelumnya (Credit : Dolanae)

 

Sawahlunto (Outsiders) – Setelah sukses dengan pagelaran Festival Wayang Nusantara April 2018 lalu, Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, kembali gelar Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) Oktober Mendatang.

Festival akbar ini rencananya akan dihadiri sejumlah grup musik dari dalam dan luar negeri. Seperti tahun sebelumnya, pagelaran yang akan ditaja  19 – 21 Oktober 2018 mendatang tersebut, masih konsisten dengan konsep musik etnik dengan kolaborasi tradisional dan modern serta kontemporer

Wali Kota Sawahlunto, Amran Nur, berharap SIMFes dapat menjadi salah satu acuan untuk mengenal lebih dekat keragaman musik etnik Nusantara dan untuk menambah wawasan peserta serta pencinta musik, sejumlah kegiatan di luar pagelaran musik juga disematkan pada kesempatan tersebut, salah satunya adalah Internation Music Workshop.

SIMFes pertama kali diselenggarakan 2010. Selain bertujuan untuk memperkenalkan keragaman Sawahlunto sebagai kota warisan dunia, Amran Nur mencoba untuk memberikan wadah khusus bagi musisi dunia untuk mempertajam wawasan dan konsep musik mereka dengan mengadopsi berbagai instrumen Nusantara. Disamping kesempatan melakukan dialog terbuka antar musisi juga dapat menjadi acuan peserta SIMFes 2018.

Tahun sebelumnya, sejumlah musisi lokal papan atas berkesempatan memeriahkan pagelaran ini, diantaranya Diskopantera, Sisir Tanah, The Chigarman Blues, Lalang, Daood “Debu”, Tantowi Yahya, dan tidak ketinggalan musisi asli Sawahlunto,  yaitu Sawahlunto Nu Ansamble.

Sementara musisi manca negara yang pernah memeriahkan SIMFes diantaranya Jesse Larson dan Renda Pangestu dari Amerika, Steeve Kindwald dari Rumania, Kingdom of Daykanyama dari Jepang, Adien Fazmail dan Angela Lopez dari Spanyol, The Bonny Trio dari Irlandia dan Mama dari Senegal.

SIMFes sangat direkomendasikan bagi pencinta musik Nusantara karena menawarkan warna tersendiri dalam khasanah dan kearifan musik lokal yang perlu dilestarikan.

 

Pewarta : Akdhi Deha Bebdi (akhdi@majalahoutsiders.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *