Perguruan Tinggi Berperan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Perbatasan

Plt Ses BNPP Widodo Sigit Pudjianto

 

BNPP – Pembangunan kawasan perbatasan negara merupakan penjabaran dari agenda strategis kabinet kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), sebagaimana tertuang dalam Nawacita ke-3 yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden 2/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

“dalam upaya mewujudkan pengelolaan perbatasan yang lebih terarah, terintegrasi dan terukur serta selaras dengan RPJMN 2015-2019, melalui peningkatan koordinasi, sinkronisasi serta sinergitas antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan perbatasan yaitu pemerintah pusat , pemerintah daerah dan stakeholder lain,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (Plt Ses BNPP) Widodo Sigit Pudjianto, saat membuka Rapat Pembentukan Forum Perguruan Tinggi untuk Perbatasan Negara, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/7).

Menurut Sigit, dalam pengelolaan kawasan perbatasan diharapkan peran dan partisipasi perguruan tinggi. Keterlibatan perguruan tinggi tentunya dalam upaya mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di kawasan perbatasan negara.

“Sumbangsih pemikiran dari elemen perguruan tinggi sangat membantu dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam di perbatasan. Mahasiswa dikirim untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN),” katanya.

Dijelaskan bahwa tugas BNPP adalah menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan anggaran, koordinasi pelaksanaan, serta evaluasi dan pengawasan terhadap pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan. Kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan negara dalam RPJMN 2015-2019 mengandung dua dimensi, yaitu pengelolaan batas wilayah negara (border line) dan pembangunan kawasan perbatasn (border area).

“Pengelolaan perbatasan negara memiliki nilai strategis karena terkait langsung dengan upaya penegakan kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan. Kemudian pendayagunaan sumber daya dan pemerataan pembangunan serta tanggung jawab dalam membangun daya saing warga perbatasan untuk mengimbangi aktivitas sosial ekonomi masyarakat negara tetangga,” ucap Sigit.

Sebanyak enam perguruan tinggi yang hadir pada acara ini adalah dari Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Teknologi Bandung, Institut Petanian Bogor, Universitas Airlangga.

 

(Humas BNPP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *